Add caption The Education and World of Work www.myallona.online |
Perkembangan Generasi Management
Untuk dapat meningkatkan wawasan pengetahuan, keterampilan dan kemanpuan kerja, anda harus memiliki apa yang biasa disebut dengan istilah " knowledge". Untuk dapat mengembangkan knowledge secara efektif dan efisien, perlu diketahui dan dipahami bagian tubuh mana yang merupakan " pusat belajar " bagi manusia ?.
Selanjutnya anda juga harus memahami bagaimana " pusat belajar " ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Konsekuensinya tentu saja dimulai dengan mengenal lebih dulu " pusat belajar " tersebut secara baik sesuai dengan kebutuhan anda.
Pusat Belajar yang di maksud adalah otak manusia, karenanya, anda harus memahami apa dan bagaimana otak itu sebenarnya, dilanjutkan dengan mempelajari bagaimana otak dapat berperan secara optimal untuk belajar.
Baca Juga
Teknologi bukan lagi merupakan sumber utama dalam bersaing. Siapa pun, relatif, dapat membeli teknologi. Namun teknologi tanpa diikuti kemampuan knowledge dari SDM-nya tidak akan berarti banyak. Bahkan,yang lebih penting lagi adalah tanpa knowledge tidak mungkin memiliki SDM yang mampu mengembangkan teknologi untuk meningkatkan daya saing.
Dengan demikian konsep dalam menagement SDM yang berkembang sekarang perlu dikaji lagi. Fokus pengembangan SDM sebagai daya saing perusahaan kiranya sudah bergeser. Pergeseran ini diperlukan agar Management SDM yang diterapkan mampu menjawab tuntutan dan tantangan yang berkembang. Pergeseran tersebut mengantar anda pada adanya tuntutan perubahan tahapan/generasi perkembangan sistem managemet SDM. Dari situasi inilah anda perlu menyusun suatu gambaran perkembangan tahapan/generasi sistem management SDM agar dapat memahami secara jelas dan dengan demikian dapat memanfaatkannya dengan baik.
Perkembangan management manusia merupakan keharusan, suatu keharusan untuk dapat menjawab tuntutan dan tantangan yang berubah. Perkembangan management manusia dapat dikatakan sejalan dengan perkembangan management umum. Brian L. Joyner dalam bukunya " The Fourth Generation Management_The New Business Cociousness " tahun 1994 memberikan gambaran perubahan management dalam generasi.
Dalam bukunya tersebut Joyner memperkenalkan Generasi Management yang dinamakan Management By Process. Intinya mengetengahkan bahwa tuntutan untuk memenangkan persaingan dewasa ini adalah pada kualitas atau mutu dari produk yang dihasilkan. Untuk bisa mencapai mutu yang kompetitif adalah dengan memfokuskan managemennya pada proses suatu produk bukan pada hasil akhir. Hasil akhir berupa produk yang di hasilkan hanyalah merupakan akibat dari kegiatan dalam memproses produk tersebut, menggantikan generasi management " Managemet By Result ".
Pergantian ini menimbulkan dampak langsung dan tuntutan perubahan dalam management manusia, sebagai salah satu kondisi yang harus dipenuhi, berupa transformasi individual dari setiap orang dalam perusahaan tersebut. Suatu perubahan paradigma dalam management, dari bertumbu pada organisasi piramid menjadi bertumbuh pada organisasi horinzontal.
Transformasi manusia yang dimaksud adalah transformasi dalam budaya organusasi. Transformasi dalam nilai-nilai hubungan kerja, dari hierarkis - atasan - bawahan - menjadi kemitraan yang setara dalam hubungan kerja. Kerja sama tim yang berdasarkan kompetensi, menggantikan kerja sama tim berdasarkan fungsi. Lebih jauh lagi pengaturan pelaksanaan tugas/pekerjaan yang semula menggunakan uraian jabatan di ganti dengan uraian peran. Dan masih banyak lagi perubahan.
Dalam Perkembangan Generasi Management yang sekarang ini, merupakan salah satu ciri perkembangan di era global dewasa ini. Keterpaduan dalam setiap kegiatan pada perusahaan ataupun organisasi merupakan tuntutan yang harus dipenuhi agar menjadi lebih tanggap dan cepat dalam menghadapi kompleksitas dari setiap perubahan. Keterpaduan dan jaringan merupakan pra-kondisi yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan/organisasi agar mampu menerapkan aliansi strategi yang multi-pel (multiple strategy allinces).
Setiap perusahaan untuk meningkatkan daya saing dengan membangun tim kerja, baik didalam perusahaan maupun dengan perusahaan atau pihak lain. Dalam tim kerja inilah perusahaan harus mampu memberikan nilai tambah untuk meningkatkan daya saing anggota tim lainnya, yang termasuk dalam tim dari luar perusahaan antara lain perusahaan pemasok (suppliers), perusahaan mitra kerja, dan para pelanggan. Bahkan, bila pelanggan sebagai anggota tim berbentuk perusahaan atau institusi maka kepentingan pelanggan untuk meningkatkan daya saing terhadap pelanggannya (customer's customers) harus diperhatikan. Dengan perkataan lain, anda harus memikirkan bahwa dengan membeli barang atau jasa anda, pelanggan sebagai anggota tim akam memperoleh manfaat dalam meningkatkan daya saingnya terhadap pelanggannya.
Hal ini hanya mungkin dilakukan bila sumber daya manusia yang ada di perusahaan tersebut memiliki pengetahuan "Knowledge" yang selalu berkembang dan membuatnya memiliki kompetensi, sehingga kerja sama tim bisa saling menguntungkan dan berbentuk situasi saling membutukan satu sama lain.
Kerja sama yang dibutuhkan adalah kerja sama antar knowledge, yang artinya kerja sama tim tidak harus anggota tim secara fisik hadir, cukup knowledge-nya saja. Orang-orang yang menjadi anggota suatu tim kerja karenanya dapat secara fisik berada dilokasi yang berbeda-beda. Teknologi komunikasi seperti komputer, memungkinkan semua ini terjadi.
Baca Juga
Organisasi tidak perlu lagi besar, dalam arti secara fisik memiliki banyak staf/karyawan, karena yang diperlukan adalah yang dimilikinya organisasi jaringan. Kebutuhan sumber daya manusia akan segera diperoleh melalui jaringan kerja sama. Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia ini cukup dalam bentuk hasil kerjanya, tanpa harus secara fisik hadir. Begitu pekerjaan selesai dan kebutuhannya tidak ada lagi, kerja sama yang dimaksudpun berakhir.
Tom Petters dalam prediksinya di Tahun 90-an, Banyak perusahaan yang akan melakukan " de-organization " dan akan sejauh mungkin menghilangkan struktur yang membuat organisasi menjadi kaku. Bentuk organisasi yang akan banyak dipergunakan orang pada masa mendatang, memiliki organisasi yang tidak memiliki struktur yang tetap. Struktur organisasi begitu dinamis, akan selalu berubah disesuaikan dengan tugas/pekerjaan yang dihadapi, untuk itu organisasi tidak perlu lagi besar ukurannya karena akan membuat organisasi menjadi lamban dan kaku.
Demikian Uraian Tentang Generasi Management, Semoga Bermanfaat Dan Membantu Untuk Anda !
Add caption |
👍
Comments
Post a Comment