Add caption The Education and World of Work www.myallona.online |
Penelitian Terbaik Dan Teori Hipotesis Sel Syaraf (NEURON) Serta Gelombang Otak Manusia
Pada abad 17 tepatnya tahun 1684, Sir Thomas Browne mempublikasikan bahwa kedua belahan otak masing-masing berperan terhadap perilaku manusia.
Anda harus tau juga, bahwa pada tahun 1844, A.L Wigan, seorang dokter, menekankan lebih jau mengenai dua belahan otak manusia ini lewat bukunya yang brilian yaitu " The duality of the mind ".
Berbagai penelitian yang dilakukan seperti yang dikemukakan sebagai hasil observasi oleh Victor Horsley, seorang dokter, tahun 1870 bahwa manusia bukanlah single animals tetapi lebih sebagai dua individu. Tahun 1874, Neurolog Jhon Hughlings Jackson memperkenalkan gagasannya bahwa salah satu dari belahan otak manusia adalah belahan yang berperan untuk mengatur dan disebut sebagai " The leading hemisphere "
Baca Juga
Baru pada abad ke 20, penelitian mengenai otak berkembang begitu pesat, terutama memasuki dekade 1990-an. Dr.James Papez pada tahun 1937, mengembangkan dalil dalam teorinya bahwa emosi dihasilkan atau merupakan fungsi dari sistem limbic. Hasil penelitiannya pada manusia dan berperan besar dalam penelitian mengenai " Kecerdasan Emosional ".
Pada dekade 1990-an, menjadi perdebatan dan dikembangkan terus pada tahun 1950-an dan tahun 1960-an. Hasil penelitian Dr.Robert Sperry pada tahun 1960-an menunjukan bahwa ada spesialisasi yang jelas antara belahan otak kiri dan dan otak kanan. Penelitian ini dilanjutkan oleh Dr.Robert Ornstein-psikolog yang pada tahun 1975 menemukan bahwa pada otak manusia normal spelsialisasi belahan otak tersebut dapat diprediksi dan dapat diukur, untuk itu dia menggunakan teknik " electroencephalograp-hic (EEG)."
Para peneliti pada umumnya adalah ilmuwan, dokter, dan ahli psikologi syaraf. " apakah anda seorang dokter, ilmuwan, atau seorang psikolog ? " jika anda adalah diantara salah satu profesi yang saya sebutkan, anda dapat mengetahui sejarahnya, melalui artikel ini."
Selanjutnya, pada tahun 1976 seorang yang awam mengenai kedokteran, Henry Mintzberg seorang profesor management dari McGill University, Canada, datang dengan sebuah pertanyaan yang menjadi peletak dasar peranan otak dan perannya menyangkut kretivitas dalam dunia bisnis. Pertanyaan kuncinya adalah " Mengapa Seseorang Bisa Pandai Dan Bodoh Dalam Waktu Yang Bersamaan ? ". Hipotesis mengenai otak ini menjadi dasar muncul dan berkembang disiplin ilmu neuropsikologi hingga saat ini.
Sebagaimana diketahui, otak manusia terdiri atas lebih dari 100 miliar sel yang terdapat pada bagian luar struktur utama otak yang disebut " Cortex ". Setiap sel merupakan satu sistem proses informasi yang kecil. Sebagai salah satu kesatuan, sel-sel syaraf ini terdiri atas beebagai elemen dari bagian berpikir dari otak. Dengan adanya interaksi fisik sel-sel syaraf inilah organ-organ dari otak memberikan kehidupan pada otak.
Coba anda bayangkan, Satu sel syaraf pada umumnya mampu menerima sampai 15.000 sinyal-sinyal secara fisik dari sel syaraf lainnya dalam waktu bersamaan begitu cepat, yaitu sekitar 150 nano second atau 1/150 detik. Otak yang rata-rata hanya memiliki berat 1.500 gram adalah bagian dari organ tubuh manusia yang paling rumit dibandingkan orga tubuh lainnya.
Seperti beberapa organ tubuh manusia lainnya yaitu, jantung, paru-paru dan sebagainya, otak manusia aktif akan dengan mudah menggerakkan 10 watt listrik yang dapat diukur. Aktivitas listrik dari sel-sel syaraf inilah yang menimbulkan gelombang otak yang dapat diukur dan direkam dengan alat yang di sebut " EEG ".
Gelombang otak ini ternyata berubah sekitar ratusan kali dalam sehari bagi mereka yang aktif secara mental. Karena perubahan gelombang ini dapat diukur dan dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas tertentu pada setiap orang, maka sangat mungkin untuk melokalisasi bagian otak mana yang sedang bekerja keras dan bagian otak mana yang beristirahat.
Bagian otak yang bekerja keras adalah yang terkait dengan aktivitas tertentu dari orang tersebut, sedangkan bagian otak yang beristirahat adalah yang tidak ada kaitannya dengan aktivitas itu.
Penelitian ini dilakukan setelah memperoleh kepastian bahwa otak mengendalikan perilaku manusia dari sel-sel syaraf menggerakkan energi otak " mental energy ". Penelitian awal mengenai hal ini dilakukan jauh sebelumnya. Pada tahun 1860-an Paul Broca, Carl Wernicke dan beberapa lainnya menyatakan bahwa belahan otak kiri hanya berperan dalam bahasa. Adanya teknologi EEG sangat menentukan untuk mengetahui bagaimana kaitan antara sel-sel syaraf dengan perilaku seseorang.
Baca Juga
Gelombang sel-sel syaraf tersebut paling tidak dapat diukur dengan EEG dalam empat macam gelombang, yaitu Beta, Alpha, Theta, dan Delta. Gelombang Beta menggambarkan gelombang otak orang yang sedang waspada atau bekerja atau sedang bergairah (excited). Gelombang Alpha menggambarkan otak orang yang sedang tenang atau membayangkan sesuatu yang santai.
Gelombanh Theta menggambarkan otak orang yang sedang tidur atau bermimpi. Terakhir adalah Gelombang Delta yang dapat dibagi dua, yang satu menggambarkan gelombang otak orang sedang tidur atau bermimpi dan yang kedua menggambarkan gelombang otak orang tidur yang dalam tanpa mimpi atau sedang dalam keadaan koma.
Demikian Uraian Tentang Penelitian Terbaik Dan Teori Hipotesis Sel Syaraf (Neuron) Dan Gelombang Otak Manusia.
Semoga Bermanfaat Dan Membatu Untuk Anda !
Add Caption
👍
Sangat Bermanfaat ��
ReplyDeleteTerimakasih !
Delete